Proses Inisiasi atau Upanayana bagi Semeton Hindu Bali untuk menjadi Seorang Murid atau sisya di Pasemetonan Bayu Wiseas Segara Gni (BWSG Bali), dimulai dari mengahaturkan Pakeling atau pemberitahuan kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dalam manivestasinya sebagai Betara Dalem, karena BWSG ajarannya berdasarkan Ajaran Kandapat. Setelah proses pakeling selanjutnya dilakukan panglukatan kepada calon siswa BWSG Bali dengan menggunakan sarana Tirta yg bertujuan untuk mensucikan fikiran, serta penglukatan dengan menggunakan sarana dari Bungkak Gading sebagai simbol permohonan kehadapan Dewa Brahma dengan Sakti Dewi Saraswati sebagai simbolisasi Pendaftaran Niskala. Dilanjutkan dengan ngelinggihang Gni ( Dupa) sebagai Uttpeti atau pemberian bibit Sastra dan Rajah Pasupati, serta dengan menggunakan sarana bunga sebagi Sthiti atau berjalannya proses Sastra agar tidak terkena tulah upadawa, serta dengan menggunakan sarana Base Lekesan sebagi simbul Proses Pangringkesan atau Penyatuan. Untuk proses selanjutnya adalah penyatuan tubuh antara Guru dan Semeton yang diangkat menjadi seorang Sisya atau murid dengan memberikan Tanda atau Bibit dari Kandapat tersebut. Dengan telah diselaraskannya energi Nabi Kunda Dan Dasabayunya, maka seseorang telah dianggap sah menjadi Sisya BWSG.
554 komentar untuk “Proses Inisiasi Penerimaan Anggota Baru”